Sumber: Kumparan.com
Apa pengertian dari Penyakit Paru Interstisial?
Penyakit paru interstisial
merupakan penyakit yang berkaitan dengan kelainan kondisi paru-paru yang
memiliki satu ciri kesamaan, yaitu penyakit ini memengaruhi interstitium, yaitu
penghubung jaringan yang menciptakan pola seperti tali yang membentang di seluruh
paru-paru kiri dan kanan.
Interstitium terdiri dari
pembuluh darah kecil yang menjadi tempat pertukaran gas antara darah dan udara
yang bergerak melalui paru-paru. Hal tersebut adalah sebuah mekanisme pendukung
yang penting bagi alveoli atau
kantung udara mikroskopis pada paru-paru.
Pengertian dari penyakit paru interstisial atau interstitial lung disease
adalah kelompok penyakit paru-paru yang ditandai oleh pertumbuhan jaringan
parut atau fibrosis pada organ
paru-paru. Gejala yang tampak biasanya batuk kering hingga sesak napas yang
bisa memburuk seiring waktu.
Pasien yang terkena
penyakit paru interstisial akan mengalami penebalan jaringan interstisial,
yaitu jaringan di sekitar alveoli
yaitu kantung udara di paru-paru. Keadaan ini bisa menyebabkan penurunan
elastisitas jaringan paru-paru, sehingga fungsi pernapasan menurun dan pasokan
oksigen dalam darah menjadi berkurang.
Penyakit paru interstisial
dapat muncul dalam berbagai bentuk, dan setiap bentuknya berbeda berdasarkan
penyebab dari kondisi tersebut. Beberapa bentuk ini kemungkinan dapat
berlangsung sebentar dan mungkin hilang sepenuhnya, dan sementara beberapa yang
lainnya bersifat kronis dan menyebabkan kerusakan yang tidak dapat disembuhkan.
Gejala Utama Penyakit Paru
Interstisial.
Dilansir dari laman
Docdoc, meskipun mempunyai penyebab yang berbeda, seluruh bentuk penyakit paru
interstisial ditandai dengan adanya penebalan interstisium. Saat hal tersebut
terjadi, kondisi itu akan menyebabkan gejala lain, seperti radang, edema, dan
bekas luka.
Awal mulanya ditandai
dengan gejala sesak napas, meski cukup ringan pada awalnya, tetapi kemungkinan
dapat memburuk secara bertahap selama berbulan-bulan. Akan tetapi, jika
penyakit ini berhubungan dengan pneumonia
atau merupakan bentuk akut, gejalanya bisa saja datang lebih awal dan dapat
berlangsung hanya selama beberapa jam atau hari untuk berkembang atau memburuk.
Selain itu, gejala ini
juga disertai dengan batuk kering dan tidak produktif. Terhadap beberapa orang,
terutama penderita cryptogenic organizing pneumonia, penurunan berat badan juga menjadi terlihat.
Saat seseorang mengalami
sesak napas yang muncul secara tiba-tiba dan memburuk dengan cepat, atau
berkembang dan memburuk dari waktu ke waktu, disarankan untuk segera mencari
bantuan medis. Nasihat yang sama juga berlaku bagi siapapun yang telah menderita
batuk kering untuk waktu yang lama tanpa disertai penyebab yang jelas. Nah,
penyakit paru interstisial bisa didiagnosis setelah pemeriksaan pencitraan
dilakukan yang bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab sesak napas dan batuk
kering.
Diagnosis Penyakit Paru
Interstisial.
Menurut laman Halodoc,
orang dengan riwayat penyakit paru-paru interstitial biasanya datang ke dokter
karena memiliki keluhan seperti sesak napas atau batuk, seperti yang telah
diterangkan di atas. Nah, dokter biasanya akan melakukan tes pencitraan pada
paru-paru untuk mengidentifikasi masalah tersebut, antara lain sebagai berikut.
- Pemeriksaan Sinar-X dada. Pemeriksaan dada
ini dilakukan dengan sinar-X ini merupakan tes pertama dalam evaluasi
kebanyakan orang dengan masalah pernapasan. Ketika seseorang mengidap
penyakit paru-paru interstitial, hasil rontgen kemungkinan akan menunjukan
garis-garis halus pada paru-paru orang tersebut.
- Computed tomography atau CT scan. CT scan ini
menampilkan gambar yang lebih rinci dari paru-paru dan struktur di
sekitarnya. Biasanya, penyakit paru ini dapat dideteksi menggunakan CT scan.
- CT scan Resolusi
Tinggi. Penggunaan CT scan dengan resolusi tinggi bisa meningkatkan
kualitas gambar dari interstisium.
- Uji Fungsi Paru. Tes ini dilakukan bertujuan untuk
mengetahui kapasitas paru pengidap dengan penyakit paru interstisial.